Namanya Luka harus diobati, baik itu luka fisik maupun luka bathin (hati). Perlu usaha dan doá harus dilakukan untuk menyembuhkan luka tersebut.
Kelanjutan artikel ini hanya bisa dibaca oleh Member, silahkan login disini dulu atau Registrasi di sini
Saya menghormati dan menghargai bapak sebagai pimpinan. Saya juga sudah menganggap bapak seperti orang tua saya disini pak. Semoga badai segera berlalu dan bapak bisa kembali bahagia. Aamiin[3/10 09:05] Budi S – Militansi.com: Maafin bapak yach, *bapak itu sangat sayang* ke Putri, karena :
1. Putri yang menegur atau menasehati bapak untuk Sholat, sesibuk apapun – biar hati tenang.
2. Bapak yakini, putrilah obat yang selalu minta ke Allah SWT.
3. Putri juga yang selalu ingatkan bapak, untuk *jangan lupa tersenyum dan jangan lupa bahagia*
4. Putri juga yang selau *memperhatikan* bapak, sampe-sampe kecarian/kehilangan jika bapak nggak ke Wilayah.
5. Putri juga yang tidak mau *melihat bapak bersedih*
6. Putri juga yang ajarin bapak untiuk bercerita jika ada masalah.
7. Sampe bapak ngomong, jika ada terbersih di hati/batinmu “bapak lagi gak enak”, nasehatin bapak.
8. Putri juga yang siap untuk menasehati atau mengingatkan bapak kembali ke JalanNya.
9. Putri juga, tanpa bapak minta ngomong “sangat menghormati sebagai pimpinan dan mengganggap bapak itu seperti orang tua di sini”.
10. Putri yang ajarkan bapak “sabar dan yakin – bapak dapatkan lagi kebahagiaan itu.
Bapak itu sangat sayang… sama Putri.
[3/10 09:08] Budi S – Militansi.com: Tanpa Putri sadari pagi ini, terucap dari mulut Putri *ada masalah pribadi*, ceritalah ke bapak, seperti yang Putri ajarkan ke bapak…..
Bapak akan selalu tanyakan, *apa masalah pribadimu*, saran bapak *Jujur dan ikuti kata hatimu*
[3/10 19:32] Budi S – Militansi.com: Sayang bapak… Gak usah terlalu dipikirkan. Makan ya….
[3/10 19:32] Budi S – Militansi.com: Sudah bapak maafin… Bapak juga nangis tau…
[3/10 19:53] Budi S – Militansi.com: Refresh yuk… Jalan-jalan sama Bapak
[3/10 19:57] Budi S – Militansi.com: Gak usah sedih… Bapak ikutan sedih
[5/10 08:17] Putri Fitriani Sita Admin HRD Area 1: Nggih pak, saya juga minta maaf jika selama saya bekerja disini saya banyak salah baik perkataan maupun tindakan. Saya berterimakasih juga atas masukan dan saran yang sudah bapak berikan ke saya. Semoga kedepannya saya menjadi pribadi yang lebih baik lagi, terutama dalam bekerja 🙏
[5/10 08:18] Putri Fitriani Sita Admin HRD Area 1: Sudah clear kok pak masalahnya, saya sudah tidak sedih lagi. Terimakasih pak 🙏
[5/10 08:47] Budi S – Militansi.com: Alhamdulillah
[5/10 12:05] Budi S – Militansi.com: Sini makan…
[5/10 12:44] Putri Fitriani Sita Admin HRD Area 1: Saya sudah makan pak, terimakasih 🙏
Pandangan Putri Fitriani Sita – 06 Oktober 2020
Setiap orang berhak menentukan tujuan hidupnya mau menjadi apa, seperti apa, dan bagaimana. Dalam menjalani hidup, kita memerlukan tujuan agar hidup menjadi terarah. Tujuan baik akan membawa kita menuju hal baik, meskipun realita dalam prosesnya penuh dengan hambatan. Justru adanya hambatan akan membentuk kita menjadi pribadi yang pantang menyerah dan putus asa. Hambatan pula yang akan membawa kita menuju kedewasaan. Sebuah penguatan-penguatan diperlukan dalam proses mencapai tujuan, salah satunya motivasi.
Motivasi adalah sesuatu yang menjadi alasan dan mendasari segala hal yang kita kerjakan. Setiap orang memiliki tujuan yang berbeda-beda dalam melakukan suatu tindakan. Contohnya, ada orang yang berbuat kebaikan dengan motivasi ingin mendapatkan compliments dari manusia. Namun, ada orang yang berbuat kebaikan dengan motivasi agar disayang penciptanya.
Motivasi menjadi salah satu komponen yang sangat penting untuk mendorong kita dalam mencapai suatu tujuan yang sudah ditetapkan di awal. Motivasi diperlukan sebagai pondasi yang nantinya akan menguatkan kita dalam proses mencapai tujuan. Motivasi yang kuat adalah motivasi yang berasal dari buah pemikiran diri sendiri serta kesadaran bahwa kita perlu berevolusi. Adanya sinkronisasi antara hati dan juga pikiran akan menghasilkan tindakan sesuai dengan tujuan. Hal itulah yang akan membuat kita bertahan, fokus, dan tidak mudah goyah mencapai tujuan serta menjaga kita untuk tidak keluar dari jalur yang sudah kita buat.
Namun, motivasi juga harus diiringi dengan aksi. Motivasi tanpa aksi adalah omong kosong belaka. Angan dan ingin hanya akan menjadi harapan tanpa tindakan. Sebanyak apapun motivasi yang kita tanamkan akan menjadi sia-sia jika tidak dilakukan. Aksi adalah manifestasi dari komitmen yang sudah kita bangun. Seperti sebuah kutipan yang pernah saya baca yaitu “Apa yang kita lakukan hari ini akan menentukan kita di masa depan”. Maka dari itu, wujudkanlah apa yang menjadi tujuan kita dengan memperbanyak tindakan nyata.
Dalam dunia kerja, motivasi juga diperlukan agar kita selalu semangat mencapai target dan mencetak rekor baru. Karyawan biasanya mendapatkan motivasi dari pimpinan di perusahaan. Arahan pimpinan akan lebih didengarkan dibanding saran dari rekan kerja. Hal ini karena seorang pimpinan memiliki ruang jangkau yang lebih besar untuk membuat perubahan. Akan tetapi, motivasi saja tidak cukup. Tidak sedikit pemimpin yang hanya memberikan motivasi namun tidak mengarahkan serta memberikan contoh tauladan bagi para karyawan. Hal itu tentu menjadi sebuah masalah, karena suatu saat karyawan akan kehilangan respect dan menganggap bahwa semua yang dikatakan oleh pemimpin tersebut hanya bualan. Apalagi, tidak semua karyawan memiliki daya tangkap baik terhadap kalimat-kalimat motivasi, karena tidak semua karyawan mendapatkan pendidikan yang layak.
Selain itu, suatu saat karyawan akan merasa jenuh jika hanya diberikan motivasi tanpa diajarkan bagaimana bertindak. Oleh karena itu, alangkah lebih baiknya jika motivasi yang diberikan tidak hanya berbentuk tulisan, namun juga berbentuk arahan dan tindakan secara langsung.
Seorang pemimpin yang baik tidak hanya menciptakan pengikut, namun harus bisa membentuk/menciptakan pemimpin baru. Seperti kutipan dari Tom Peters, “Leaders don’t create followers, they create more leaders”. Hal ini menjelaskan bahwa seorang pemimpin yang baik tidak hanya memberi motivasi tetapi juga dapat mempersiapkan anggotanya untuk menjadi pemimpin di masa mendatang melalui
Berbicara tentang motivasi dan pemimpin mengingatkan saya pada sosok pemimpin yaitu Pak Budi Siregar. Beliau adalah pemimpin yang sering memberikan motivasi sebagai pengingat untuk terus mengejar target dan tujuan. Selain motivasi, banyak pula nasihat yang selalu beliau sampaikan agar kita selalu ingat untuk memperbaiki diri. Banyak sisi positif yang dapat diambil dari apa yang beliau utarakan.
Ciri khas beliau adalah selalu menerapkan budaya 5S: Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun. Selalu ceria dan bersikap profesional dalam hal pekerjaan. Contohnya, tidak pernah mencampur aduk urusan pribadi dan urusan pekerjaan. Meskipun sedang memiliki masalah pribadi, beliau tidak pernah tampakkan ke hadapan publik. Selain itu, beliau juga tidak sombong, selalu rendah hati, serta selalu mengkaji diri.