
Kalimat yang saya jadikan judul adalah kalimat yang disampaikan oleh Pak Wedi Sulistyo pada saat kunjungan ke Divisi saya bulan Februari lalu. Sebuah kalimat yang mungkin menjadi sebuah pertanyaan bagi sebagian planters tentunya. “Emang bisa di syurga sama neraka tanam sawit?” Pasti pertanyaan itu yang muncul. Padahal bukan lokasi dati divisi yang dimaksud, tetapi syurga dan neraka yang dimaksud adalah konsekuensi dari pengelolaan Divisi saya. Saya mengelola kebun masyarakat yang menjadi sumber utama mereka dalam memenuhi kebutuhan hidup. Ya, betul sekali, saya mengelola divisi plasma. Divisi antara syurga dan neraka. Jika kita mengelola dengan baik, bukan cuma gaji, dan karir yang kita dapat, tapi pastinya akan dicatat sebagai amal ibadah kita kepada sesama manusia. Tapi sebaliknya, kalau kita mengelolanya dengan tidak baik, maka kita sudah sangat dekat dengan neraka. Karena kita sudah bertingkah dzalim kepada mereka yang menggantungkan nasibnya kepada kelapa sawit yang sedang kita kelola. Semoga saya bisa membuat masyarakat pemilik plasma ini merasakan hasil yang maksimal dari kebun mereka. Dan itu dicatat sebagai amal kebaikan oleh Allah S.W.T. dan syurgalah yang saya dapat dari pengelolaan tanaman kelapa sawit di divisi saya. Aamiin ya rabbal ‘alamin.
- Divisi antara Syurga dan Neraka - 26/03/2021
Semangat pak…
Perbaiki cara berpikir dan format ulang diri.
Perbaiki disiplin eksekusi dan kualitas eksekusi.
STOP kemalasan, STOP menunda dan STOP menyalahkan.
Kita sudah diamanahkan untuk memperbaiki segala sesuatunya… kita buktikan pak.
https://militansi.com/nikmatnya-menjadi-seorang-planters-di-kebun-plasma/
Tetap semangat pak.